Heboh isu Gunung Cermai dijual Rp 60 triliun, |
Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral Jabar Sumarwan HS membantah informasi Gunung Ciremai di Kabupaten Kuningan, Jabar, telah dijual kepada Chevron Corporation, yang benar perusahaan minyak asal Amerika tersebut merupakan salah satu peserta tender PLTP Ciremai.
"Kabar itu pesan berantai di dunia maya tentang Heboh isu Gunung Cermai dijual Rp 60 triliun ke Chevron itu tidak benar, yang benar ialah Chevron adalah salah
satu perusahaan peserta tender PLTP Ciremai," kata Sumarwan ketika
dihubungi melalui telepon oleh wartawan, Senin (3/3).
Menurut dia, isu yang berhembus Chevron akan mengeksploitasi
geothermal akan ada dampak yang dirasakan masyarakat setempat, seperti
keluarnya campuran karbon dioksida, hidrogen, sulfida, metana dan amonia
yang akan mencemari lingkungan.
Kemudian pencemaran itu akan berpengaruh terhadap pemanasan global,
hujan asam, dan bau tidak sedap bahkan beracun itu, kata Sumarwan juga
tidak benar dan bahkan kabar kalau Ciremai diawasi BIN dan CIA itu tidak
benar.
Oleh karena itu, pihaknya mengaku heran dengan angka Rp60 triliun
yang dicantumkan pesan berantai di dunia maya tersebut karena tanpa
pengirim jelas tersebut.
"Sebenarnya nanti dikonsorsium dengan beberapa perusahaan dalam
negeri. Jadi Chevron juga telah ditetapkan jadi pemenang tahun lalu.
Namun, untuk memulai eksploitasi, Chevron belum mengantongi Izin Usaha
Pertambangan (IUP)," katanya.
Ia mengatakan, proses lelang investor beda dengan kegiatan lelang
pengadaan barang dan jasa karena peserta lelang harus membuat
perencanaan sampai nanti diterbitkan IUP-nya. "Nah, sekarang kan belum
ada IUP-nya," kata dia.
Pihaknya menambahkan, harga investasi geothermal di Jabar per 1
megawatt, membutuhkan sekitar 3 hingga 4 juta dolar Amerika, sementara
potensi di Ciremai sekitar 55 megawatt.
Sumarwan menduga kabar Gunung Ciremai akan dijual kemungkinan karena
ada ketakutan eksploitasi seperti di Kamojang Papandayan Kabupaten Garut
dan Gunung Salak Bogor.
"Sehingga, sebagian masyarakat tampak ketakutan. Jadi saya tegaskan
bahwa tidak ada transaksi, dan angka investasi yang ditetapkan hingga
saat ini. Angka 60 triliun itu dari mana? Yang jelas, transaksi itu
tidak benar," ujar Sumarwan.
Sementara pihak Chevron dan pemerintah belum memberikan pernyataan terkait Heboh isu Gunung Cermai dijual Rp 60 triliun ini.
0 Response to "Heboh isu Gunung Cermai dijual Rp 60 triliun"
Posting Komentar